Senin, 22 Juni 2009

jalan-jalan ke LBC Tapos Cibedug Kab.Bogor


Hari ini gw (oedjo) bareng ibnu and acing, jalan2 ke daerah Cibedug tempat sejuk dimana anak2 muda sekitaran pada kumpul dengan membawa keasihnya masing2.

21 Juni 2009, adalah hari minggu hehe. Hari minggu ini kami bertiga mencoba mencari kesenangan dengan jln2 menggunakan kendaraan yang kami sukai yaitu vespa.

Sepanjang jalan gue melihat sepasang muda-mudi dengan gandenganya masing, memang she ini membuat kami sedikit gelisah dan cemburu haha tau kenapa? Karena kami adalah kaum jomblo ya begitulah keadaan status kami sekarang terutama gue.

Perjalanan selanjutnya setelah dari LBC ini gue n frend ingin mencoba menembus jalanan menuju Cigombong tempat kediaman fren gue juga N’cuss namanya mungkin kalian dah pada tahu siapa dia dan apa dia sekarang hiihii. Ya dia seorang JOMBLO kelas kakap kenapa gue bilang sp itu karena dia (N’cuss: red) adalah seorang dedengkot dari MASJAY. Yoi doi mang angkatan bersenjata eh salah dia mang angkatan tahun 1999 memulai karir di dunia kuliah khususnya di Univ Djuanda. Ya itulah sekilas tentang dia.

Ya sekarang gue pengen berbagi cerita tentang gue n fren nongkrong di daerah berhawa sejuk di daerah Tapos Cibedug ini. Awal dari LBC gue sendiri juga gk tau apa asal muasalnya, yang jelas ini adalah satu dari bukit barisan pegunungan Pangrango tepat di kaki gunung ini ada sebuah peternakan sapi yang pada jaman orde baru sangat terkenal yaitu TAPOS yup ini adalah tempatnya eyang kita Pak Suharto dan koleganya kalo beristirahat atau sekedar membagi2kan uangnya kepada masyarakat sekitar kampong TAPOS ini. Dulu gak seembarangan orang boleh masuk kesini karena disini terdapat ribuan or ratusan kali ya mobil sedan yg bermerek TIMOR, karena pd jaman reformasi sebagian hasil produksi mobil yg dianggap nasional ini tersimpan disini. Dan berbagai jenis sapi perah kualitas no 1 didunia dan dari berbagai Negara ada disini.

Ya hawa pegunungan yang bikin mata gue males buat melek ini jadi ingin merebahkan sesosok badan gue yang terhanyut oleh hawa pegunungan ini. Ya mungkin suatu saat temen2 perlu bahkan kudu banget buat maen ketempat ini (direkomendasikan oleh gue), sambil denger lagu2 abang gue Iwan Fals semakin terhanyut jiwa raga ini dan rohani ini untuk memingsankan tubuh gue kedalam pelukan bamboo yang panjang yang dipaku untuk dijadikan tempat duduk salah emang gue malah dijadikan gambaran spring bed hehe.

Seandainya gue n fren2 gue ini bawa seorang lover klo nak ABG bilang tapi gue bilang seh calon istri makin indahnya rasanya jiwa raga gue dibelai angin cepoy2 dan tangan halus seorang calon istri (ngehayal).

Widih airnya bening abis, sungai di bawah pohon—pohon cemara bikin mantap suasana aja neh. Cuci muka, pengennya sih mandi tapi tidak mungkin karena terlihat dari jln utama. Banyak cewe2 yang ikut turun juga ke sungai karena ingin menambah kesejukan di tubuh bagian kaki. Foto2 dulu ah yar ada kenang2an wat di liatin ke temen2. ayo pulang hari sudah tidak memungkinkan buat kita merendam kaki yang halus ini lebih lama di sungai yang mantap akan kebeningan banyu yang menghantarkan kita menuju surga diatas dunia karenaNya.

Jalan lagi menuju tujuan akhir ke rumah dedengkot (N’cus: red) keluar menuju jalan utama (raya). Jalan utama sudah didepan mata ternyata apa yang gue temukan disana..? ternyata jalanan merayap didinding jalan2 raya Sukabumi – Bogor. Widih c blackie ngadat euy batuk2 dia (vespa :red). Masa baru jalan segitu aja dah batuk2 untung bukan batuk darah dia hihi.

Akhirnya nyampe juga ke rumah tujuan N’cus palace hahaha, tapi saying ketika kita sampai dirumahnya terdapat sebuah bendera berwarna kuning dengan diringi orang2 memakai kain sarung dan peci untuk laki2 serta kerudung yang dibalut dengan baju panjang menyerupai daster. Makin bertanya-tanya hati ini ada apa gerangan dirumah sahabatku..? apakah sudah terjadi sesuatu yang menimpa sahabatku itu…?

Ku hampiri pelan2 dan ku tapaki anak tangga satu demi satu dengan langkah gontai terarah. Astagfirullahhalazim gue tersentak dan tidak percaya apa yang terjadi dirumahnya. Huh sialan aku mengumpat kata makian yang kencang dihadapan orang banyak dan aku terkaget – kaget laksana adegan dalam sebuah sinetron murahan. Ternyata beberapa teman-teman dari sahabatku itu (n’cus), juga dating dengan membawa pakaian yang berwarna kuning dan apa yang terjadi …? Ternyata disana sedang terjadi pembagian baju sebuah partai politik di Nusantara ini untuk dikenakan di hari kampanye nanti. Untuk menyambut kedatangan calon presiden dari partai tersebut. Bukan main aku terkejut banyak ibu2 dan bapak2 yang berpakaian muslim ternyata mereka sudah menghadiri acara mingguan yaitu pengajian di sebuah madrasah.

Tapi tetap aku kaget seorang N’cus yang terbiasa dengan kehidupan malamnya (begadang:red) ternyata masih bias sakit kepala selama tiga hari berturut2. yah aku berfikir namanya juga manusia yang punya kelemahan fisik terutama mental, membuat sahabatku itu jatuh sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar